Tidak ada kebebasan yang sejati, bila tetap menjadi bagian komoditas komunitas penggemar burung dan unggas. Ruang sangkar yang sempit itu menjadi biasa, diperjual belikan, selain untuk kontes suara, juga unggul kemolekan. Begitulah kira-kira mengambil perspektif dari unggas yang dijual di pasar burung Cakranegara, Mataram Lombok, NTB.
Petak pasar yang tidak terlalu besar ini, nyaris setiap harinya dijejali penggemar burung, ataupun mereka yang mencari peruntungan dari komisi jual beli, petugas parkir, kudapan asli Sasak hinga jasa potong unggas. Harganya pun dari biasa hingga fantastis! “Tergantung burung yang telah dilatih” jelas seorang bapak asal Bima, tentang burung yang dijualnya. Bisa kisaran antara seratus ribu hingga jutaan, tambahnya. Tidak hanya burung dan uggas yang dijual di sini, juga tersedia pakan burung, sangkar hingga kebutuhan lainya. (denisugandi)