Tradisi Nyangku (27/12, 2013) diselenggarakan diakan pada bulan Mulud setiap tahun. Kegiatan dibuka di Balai Sawala, Kampung Kuta, dengan pagelaran Ronggeng Tayub, yaitu seni tari (ibing) mengundang tamu untuk turut menari, kemudian ditampilkan juga Gondang Buhun kesenian asli kampung Kuta. Kesenian ini dimainkan oleh ibu-ibu, kurang lebih lima orang, menggunakan gondang, alat penumbuk padi, dirangkai menjadi ketukan sebagai pengiring nyanyian. Acara ditutup dengan penampilan Gembyung buhun di Balai Sawala.
Menjelang sore hari, rangkaian upacara penutup, dipimpin oleh juru pelihara Leweung Tutupan, sekaligus pemangku adat Abah Mariono (70 tahun), helaran hasil panen dan makanan, sebagai ungkapan rasa sukur keberhasilan panen. Warga membawa jampana berisi hasil bumi, dipanggul oleh dua orang dewasa, kemudian diikuti ratusan warga, yang membawa perlengkapan upacara, seperti kupat (nasi yang dikukus, dibungkus daun pisang), sesajen, kiray dan injuk. Setiap keluarga membawa bekal makanan, berupa ketupat dan makanan khas, yaitu Gulapeu, Putri Noong, Papais, pepes ikan bawal dan sayur jantung pisang. Dilokasi Nyuguh, perwakilan keluarga menggantungkan kupat ditempat ritual. Ditutup dengan makan makan bersama. Amanat dari rangkaian Upacara Adat Nyuguh adalah; menjaga, melestarikan tradisi, menyambut bulan Maulud, sebagai penolak bala dan sarana silaturahmi warga. ©2013 Deni Sugandi