Penambangan pasir besi internasional dari Peking China, PT Megatop Inti Selaras – Sand Mining, sedang mempersiapkan konstruksi terminal khusus atau pelabuhan angkut. Izin dermaga khusus dikeluarkan atas rekomendasi Gubernur Jawa Bara dan Kementrian Kelautan dan Kementrian Perhubungan. Menurut Ramli, salah satu petugas keamanan menuturkan, karena belum tersedianya pelabuhan, maka perusahaan ini belum bisa melakukan kegiatan penambangan, berbeda terbalik dengan kunjungan ke lapangan (14/2), beberapa tongkang dan mesin hisap telah beroperasi, terlihat dari material gundukan pasir besi yang telah diproses. Pelabuhan angkut belum siap, dikarenakan kesulitan pembangunan pelabuhan, diakibatkan kondisi pantai dan cuaca. Pelabuhan menjadi penting, karena material pasir besi ini dilakukan di garis pantai, dan diangkut menggunakan tongkang langsung melalui laut, berbeda dengan penambangan di kawasan Garut dan Tasikmalaya selatan, semua dilakukan melalui darat, meyebabkan jalan propinsi lintas selatan hancur. Perusahaan ini mulai aktif tahun 2010, beroperasi di wilayah di Kampung Cikamurang/Solok Nini, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
Direncanakan 15 ribu hektare, kini telah menempati lahan yang dibebaskan adalah 30 hektare, dengan nilai investasi di atas 100 juta US Dolar. (Sumber. Tempo.cc dan tinjauan lapangan)Penambangan ini mendapatkan penolakan dari masyarakat, Forum Masyarakat Cidamar/FMC, melalui aksi demonstrasi yang didukung oleh DPLKS. Dampak yang dirakasakan masyarakat adalah abrasi, penggerusan, kekeringan di daerah sekitar dan mengganggu aktifitas nelayan setempat.
Leave a Reply