• Home
  • About
Deni Sugandi
  • Home
  • About
Theme by Cohhe
RUWATAN BANCEUY SUBANG

Gelaran Serah Taun (dalam bahasa Indonesia Serah Tahun), adalah...

Uncategorized 0
SENIMAN SISINGAAN MENGGUNAKAN IKET KEPALA

SENIMAN SISINGAAN MENGGUNAKAN IKET KEPALA

ANAK-ANAK DENGAN BUSANA TRADISI HELARAN

ANAK-ANAK DENGAN BUSANA TRADISI HELARAN

DEWI SRI DISANDINGKAN  SEBAGAI LAMBANG PERKAWINAN

DEWI SRI DISANDINGKAN SEBAGAI LAMBANG PERKAWINAN

KESIBUKAN DI DAPUR BALAI DESA

KESIBUKAN DI DAPUR BALAI DESA

BERHIAS UNTUK PERSIAPAN HELARAN

BERHIAS UNTUK PERSIAPAN HELARAN

BERHIAS DAN MENGENAKAN BUSANA TRADISI

BERHIAS DAN MENGENAKAN BUSANA TRADISI

PARA PENARI HELARAN SEDANG BERHIAS

PARA PENARI HELARAN SEDANG BERHIAS

RITUAL TOLAK BALA DI EMPAT PENJURU ANGIN

RITUAL TOLAK BALA DI EMPAT PENJURU ANGIN

PANGANAN KHAS BANCEUY UNTUK DISANTAP BERSAMA

PANGANAN KHAS BANCEUY UNTUK DISANTAP BERSAMA

PANGANTEN SUNAT DI ARAK KELILING DESA

PANGANTEN SUNAT DI ARAK KELILING DESA

PENARI KREASI BAJIDOR SUBANG

PENARI KREASI BAJIDOR SUBANG

MEMBERIKAN HADIAH DOA UNTUK PENDAHULU DESA

MEMBERIKAN HADIAH DOA UNTUK PENDAHULU DESA

BERDOA UNTUK KELANCARAN HAJAT LEMBUR

BERDOA UNTUK KELANCARAN HAJAT LEMBUR

DI DEPAN PINTU MAKAM PENDAHULU KAMPUNG

DI DEPAN PINTU MAKAM PENDAHULU KAMPUNG

SENIMAN GEMBYUNG RAGASUTA

SENIMAN GEMBYUNG RAGASUTA

SIMBOL DEWI SRI DIARAK MENGGUNAKAN JAMPANA

SIMBOL DEWI SRI DIARAK MENGGUNAKAN JAMPANA

PEMANGKU ADAT MEMULAI HELARAN LEMBUR

PEMANGKU ADAT MEMULAI HELARAN LEMBUR

WARGA BANCEUY MENYAMBUT HELARAN LEMBUR

WARGA BANCEUY MENYAMBUT HELARAN LEMBUR

Gelaran Serah Taun (dalam bahasa Indonesia Serah Tahun), adalah ciri ritus adat agraris di priangan timur. Dikenal dengan acara Helaran Hajat Lembung Kampung Banceuy, Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Helaran ini jatuh pada setiap rabu terakhir, menjelang 1 Muharam, dilaksanakan sehari sebelum (29/10, 2013) hingga hari rabu (30/10, 2013).

Diselenggrakan setiap tahun, sebagai bentuk rasa ucap syukur kepada yang Maha Kuasa, diungkapkan dalam bentuk hajat lembur, arak-arakan hasil bumi, pertunjukan seni wayang, dogdog, toleat, celempung, gembyung, tutunggulan, kukudaan, kuda kosong, genjring bonyok dan sisingaan kesenian dari Ciater Subang. Acara dimulai sejak hari selasa (29/10), ditandai dengan pemasangan “sawan” dan “ngawawar” di pintu Hek muka desa, sebagai penanda helaran hajat lembur dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan memotong kerbau, untuk di konsumsi yang akan dibagikan para tamu pada hari helaran. Gotong royong masih melekat di tradisi masyarakat Banceuy ini, dicirikan dengan melaksanakan semua kegiatan secara swadaya. Bagi mereka yang sanggup bisa memberikan donasi dalam bentuk rupiah, bagi yang tidak bisa, bisa diganti dalam bentuk suguhan tumpeng dan makanan khas. Menjelang helaran, secara bergantian warga dusun Banceuy, mempersiapkan koreografi tari-tarian, untuk persiapan helaran nanti. Pada malam jelang helaran, dilaksanakan acara ruwatan Gembyung Ragasuta pimpinan Abah Ukar dari dusun Ragasuta, bentuk kesenian seperti rebana, khas agraris priangan timur, yang berisikan syair puji-pujian kepada nabi Muhammad. Keesokan harinya dilanjutkan dengan helaran, arak-arakan hasil panen, kesenian dan pemangku adat yang dipimpin oleh Abah Karman dan Rohendi (alm), generasi kedua menggantikan Alm. Abah Karlan atau disebut juga abah Ahrub, yang telah meninggal tahun lalu (2012). Teks & Foto: Deni Sugandi

Previous
MENGAJEN DI IJEN

[caption id="attachment_991" align="aligncenter" width="1000"]

Uncategorized
0
Next
BREKSI MUKAPAYUNG

[caption id="attachment_1027" align="aligncenter" width="1000"]

Uncategorized
0

Add comment Cancel reply

Enter your comment
Enter your name
Enter your email