NYUGUH KAMPUNG KUTA

RONGGENG TAYUB DI RITUAL NYUGUH KAMPUNG KUTA
RONGGENG TAYUB DI RITUAL NYUGUH KAMPUNG KUTA
GONDANG BUHUN TRADISI KAMPUNG KUTA
GONDANG BUHUN TRADISI KAMPUNG KUTA
SENIMAN GONDANG BUHUN DI BALE SAWAWAL KAMPUNG KUTA
SENIMAN GONDANG BUHUN DI BALE SAWAWAL KAMPUNG KUTA

300_2087

MARIONO MEMIMPIN RITUAL NYUGUH
MARIONO MEMIMPIN RITUAL NYUGUH

WARGA BERSANTAP BERSAMA DI RITUS NYUGUH KAMPUNG KUTA
WARGA BERSANTAP BERSAMA DI RITUS NYUGUH KAMPUNG KUTA
WARGA KAMPUNG KUTA BERSANTAP BERSAMA DI RITUS NYANGKU
WARGA KAMPUNG KUTA BERSANTAP BERSAMA DI RITUS NYANGKU
KUPAT DIPASANG PADA BAMBU SEBAGAI UNGKAPAN SUKUR
KUPAT DIPASANG PADA BAMBU SEBAGAI UNGKAPAN SUKUR

MARIONO MEMANJATKAN DOA DI RITUS NYUGUH KAMPUNG KUTA
MARIONO MEMANJATKAN DOA DI RITUS NYUGUH KAMPUNG KUTA
MARIONO MEMPERSIAPKAN PERANGKAT RITUS NYANGKU
MARIONO MEMPERSIAPKAN PERANGKAT RITUS NYANGKU

WARGA KAMPUNG KUTA MENUJU CIJOLANG
WARGA KAMPUNG KUTA MENUJU CIJOLANG
WARGA MENUJU CIJOLANG MELAKUKAN RITUAL NYUGUH
WARGA MENUJU CIJOLANG MELAKUKAN RITUAL NYUGUH

JAMPANA YANG BERISI HASIL PANEN UNTUK RIUTAL NYANGKU
JAMPANA YANG BERISI HASIL PANEN UNTUK RIUTAL NYANGKU
Tradisi yang diturunkan dari leluhur hingga kini, masih lestari di dusun Kuta, Desa Karangpaninggal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Secara administratif dusun Kuta letaknya terpisah dengan kampung lainya di bawah administratif desa Karangpaninggal. Secara morfologi berada di bawah lembah yang dikelilingi tebing (patahan), disisi timur Ci Jolang, berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Morfologi Tambaksari berlembah, dilalui Ci Jolang sebagai penanda batas administrasi Jawa Barat dan Jawa Tengah, dengan beberapa anak sungai Ci Honje, Ci Pasang, Ci Sanca, Ci Batu, Ci Sontrol, dan Ci Beureum, berumur Pliosen tengah. Penyelenggaraan upacara adat ini dilaksanakan setiap tahun, sebelum tanggal 25 shafar, bilamana tidak dilaksanakan dipercayai akan membawa petaka (Bapak Sumarna, wawancara). Kegiatan ini menjadi tanggung jawab bersama, dimusyawarahkan di Balai Sawala, sebagai bentuk tradisi gotong royong yang masih melekat di masyarakat agraris Sunda. Semua pendanaan dan penyelenggaraan dilaksakana secara swadaya.

Tradisi Nyangku (27/12, 2013) diselenggarakan diakan pada bulan Mulud setiap tahun. Kegiatan dibuka di Balai Sawala, Kampung Kuta, dengan pagelaran Ronggeng Tayub, yaitu seni tari (ibing) mengundang tamu untuk turut menari, kemudian ditampilkan juga Gondang Buhun kesenian asli kampung Kuta. Kesenian ini dimainkan oleh ibu-ibu, kurang lebih lima orang, menggunakan gondang, alat penumbuk padi, dirangkai menjadi ketukan sebagai pengiring nyanyian. Acara ditutup dengan penampilan Gembyung buhun di Balai Sawala.

Menjelang sore hari, rangkaian upacara penutup, dipimpin oleh juru pelihara Leweung Tutupan, sekaligus pemangku adat Abah Mariono (70 tahun), helaran hasil panen dan makanan, sebagai ungkapan rasa sukur keberhasilan panen. Warga membawa jampana berisi hasil bumi, dipanggul oleh dua orang dewasa, kemudian diikuti ratusan warga, yang membawa perlengkapan upacara, seperti kupat (nasi yang dikukus, dibungkus daun pisang), sesajen, kiray dan injuk. Setiap keluarga membawa bekal makanan, berupa ketupat dan makanan khas, yaitu Gulapeu, Putri Noong, Papais, pepes ikan bawal dan sayur jantung pisang. Dilokasi Nyuguh, perwakilan keluarga menggantungkan kupat ditempat ritual. Ditutup dengan makan makan bersama. Amanat dari rangkaian Upacara Adat Nyuguh adalah; menjaga, melestarikan tradisi, menyambut bulan Maulud, sebagai penolak bala dan sarana silaturahmi warga. ©2013 Deni Sugandi