RUWATAN BANCEUY SUBANG

SENIMAN SISINGAAN MENGGUNAKAN IKET KEPALA
SENIMAN SISINGAAN MENGGUNAKAN IKET KEPALA
ANAK-ANAK DENGAN BUSANA TRADISI HELARAN
ANAK-ANAK DENGAN BUSANA TRADISI HELARAN

DEWI SRI DISANDINGKAN  SEBAGAI LAMBANG PERKAWINAN
DEWI SRI DISANDINGKAN SEBAGAI LAMBANG PERKAWINAN
KESIBUKAN DI DAPUR BALAI DESA
KESIBUKAN DI DAPUR BALAI DESA

BERHIAS UNTUK PERSIAPAN HELARAN
BERHIAS UNTUK PERSIAPAN HELARAN

BERHIAS DAN MENGENAKAN BUSANA TRADISI
BERHIAS DAN MENGENAKAN BUSANA TRADISI
PARA PENARI HELARAN SEDANG BERHIAS
PARA PENARI HELARAN SEDANG BERHIAS

RITUAL TOLAK BALA DI EMPAT PENJURU ANGIN
RITUAL TOLAK BALA DI EMPAT PENJURU ANGIN

PANGANAN KHAS BANCEUY UNTUK DISANTAP BERSAMA
PANGANAN KHAS BANCEUY UNTUK DISANTAP BERSAMA
PANGANTEN SUNAT DI ARAK KELILING DESA
PANGANTEN SUNAT DI ARAK KELILING DESA

PENARI KREASI BAJIDOR SUBANG
PENARI KREASI BAJIDOR SUBANG

MEMBERIKAN HADIAH DOA UNTUK PENDAHULU DESA
MEMBERIKAN HADIAH DOA UNTUK PENDAHULU DESA
BERDOA UNTUK KELANCARAN HAJAT LEMBUR
BERDOA UNTUK KELANCARAN HAJAT LEMBUR

DI DEPAN PINTU MAKAM PENDAHULU KAMPUNG
DI DEPAN PINTU MAKAM PENDAHULU KAMPUNG

SENIMAN GEMBYUNG RAGASUTA
SENIMAN GEMBYUNG RAGASUTA
SIMBOL DEWI SRI DIARAK MENGGUNAKAN JAMPANA
SIMBOL DEWI SRI DIARAK MENGGUNAKAN JAMPANA

PEMANGKU ADAT MEMULAI HELARAN LEMBUR
PEMANGKU ADAT MEMULAI HELARAN LEMBUR

WARGA BANCEUY MENYAMBUT HELARAN LEMBUR
WARGA BANCEUY MENYAMBUT HELARAN LEMBUR
Gelaran Serah Taun (dalam bahasa Indonesia Serah Tahun), adalah ciri ritus adat agraris di priangan timur. Dikenal dengan acara Helaran Hajat Lembung Kampung Banceuy, Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Helaran ini jatuh pada setiap rabu terakhir, menjelang 1 Muharam, dilaksanakan sehari sebelum (29/10, 2013) hingga hari rabu (30/10, 2013).

Diselenggrakan setiap tahun, sebagai bentuk rasa ucap syukur kepada yang Maha Kuasa, diungkapkan dalam bentuk hajat lembur, arak-arakan hasil bumi, pertunjukan seni wayang, dogdog, toleat, celempung, gembyung, tutunggulan, kukudaan, kuda kosong, genjring bonyok dan sisingaan kesenian dari Ciater Subang. Acara dimulai sejak hari selasa (29/10), ditandai dengan pemasangan “sawan” dan “ngawawar” di pintu Hek muka desa, sebagai penanda helaran hajat lembur dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan memotong kerbau, untuk di konsumsi yang akan dibagikan para tamu pada hari helaran. Gotong royong masih melekat di tradisi masyarakat Banceuy ini, dicirikan dengan melaksanakan semua kegiatan secara swadaya. Bagi mereka yang sanggup bisa memberikan donasi dalam bentuk rupiah, bagi yang tidak bisa, bisa diganti dalam bentuk suguhan tumpeng dan makanan khas. Menjelang helaran, secara bergantian warga dusun Banceuy, mempersiapkan koreografi tari-tarian, untuk persiapan helaran nanti. Pada malam jelang helaran, dilaksanakan acara ruwatan Gembyung Ragasuta pimpinan Abah Ukar dari dusun Ragasuta, bentuk kesenian seperti rebana, khas agraris priangan timur, yang berisikan syair puji-pujian kepada nabi Muhammad. Keesokan harinya dilanjutkan dengan helaran, arak-arakan hasil panen, kesenian dan pemangku adat yang dipimpin oleh Abah Karman dan Rohendi (alm), generasi kedua menggantikan Alm. Abah Karlan atau disebut juga abah Ahrub, yang telah meninggal tahun lalu (2012). Teks & Foto: Deni Sugandi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *