Agni Krakatau

Syahdan nun jauh dalam sejarah adab manusia. Gunungapi selalu dikaitkan dengan amuk para Dewa, sehingga ia harus dibujuk melalui sesembahan agar tenang. Tidak dengan gunungapi di Selat Sunda. Kerucut Anakkrakatau dibangun oleh amuk dari dalam, dari rempah vulkanik tua dan ditutupi oleh produk vulkanik yang lebih muda dan aktif. Dinding kawah ini terbuka ke arah tenggara, tetapi pada 1999 kerucut vulkanik tua dan kerucut aktif menyatu membentuk kerucut vulkanik besar yang tersusun oleh perlapisan jatuhan piroklastik dan aliran lava. Sebelum itu, kerucut aktif ini terbentuk di bagian tengah kawah kerucut tua dan puncak tertingginya pada 1983 adalah 201,446 m. Akibat erupsi yang terjadi secara periodik, pertumbuhan kerucut muda ini menjadi semakin besar dan menutupi kerucut tua. Pada tahun 2000, kerucut muda ini mencapai tinggi 300 m dml. Sejak awal bulan Oktober 2018, gunungapi ini menunjukan aktifitasnya. Dicirikan dengan letusan strombolian hingga eksplosif yang memuntahkan material gunungapi. Tepat menjelang tengah malam 22 Desember 2018, sebagian tubuhnya longsor akibat beban. Selain itu karena belum terkosolidasi dengan padat, dan getaran tremor letusan yang tiada henti. Hasil flank collapse tersebut menyebabkan gelombang tinggi, berupa tsunami yang menghantam pesisir Banten barat dan sebagian Lampung Selatan.

©2018Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision
©2018Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision
©2018Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision
©2018Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision
©2018Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision
©2018Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision
©2018Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *