




Gua yang terletak di Desa Argopeni, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Gua surupan berarti air yang nyurup, dahulu jaman dahulu tiba seorang pengemis di kampung ini, kemudian meminta sedekah kepada Aki Sopal, karena tidak diberi, kemudian pengemis tersebut menghukum Aki Sopal dengan banjir bandang, dan ia hanyut ke dalam gua Surupan. Kepercayaan penduduk sekitar, gua ini dijaga Aki Sopal, sambil memegang kapak. Sungai Simerak yang berhulu di gunung Gadung, melalui gua Surupan, dibagian pintu utara, dan menembus di selatan disebut mulut gua Sawangan, berakhir di air terjun terjal, ketinggian sepuluh meter . Pada jaman keraton di daerah Ayah. Konon seorang anak sakit, kemudian disayembarakan, bagi yang bisa menyembuhakan dengan membawa sarang walet sebagai obat, maka akan diangkat menjadi mantu. Akhirnya burung walet tersebut ada di Gua Pondok, terlihat dari Gua Sawangan, yang berarti memandang.Bagi masyarakat lokal, gua ini dimanfaatkan untuk memancing udang, lele dan ikan tawar jenis lainya dibagian mulut gua yang menghadap ke arah pantai Ayah. Total panjang yang telah dipetakan kurang lebih 478 m, dengan tinggi dan lebar atap rata-rata 8-10 m. Pergerakan merunduk hingga di dominasi bebas berdiri. Didapati biota khas gua, seperti kalacuka, kalacemeteri kelelawar dan antropoda. Karena aliran air adalah sungai permukaan yang dilalui beberapa pedesaan, maka didapati sampah plastik hingga rumah tangga. Berberapa ornamen gua telah menjadi fosil, kemungkinan karena perubahan dipermukaan. Perjalanan diakhiri di air terjun ketinggian 5 meter,dan didapati telaga dengan diameter 30 meter, tinggi atap 10 meter. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke mulut luar gua, menghadap ke arah selatan, pantai Ayah, Kembumen. Dibagian luar gua, air jatuh membentuk air terjun, dengan ketinggian kurang lebih 30 meter, kemudian saluran air ini berakhir di pantai selatan. © 2014 Deni Sugandi
Leave a Reply